Kali ini saya akan berbagi pengalaman yang sering ditanyakan banyak orang, khususnya bagi mereka yang ingin studi dan membawa keluarganya ikut ke Belanda. Sudah kurang lebih 2 tahun saya sekeluarga tinggal di Groningen, salah satu kota pelajar terpadat di negeri kincir angin ini. Awal-awal tiba di Belanda tentunya tidak mudah, karena segala sesuatunya sangat berbeda jika dibandingkan dengan tinggal di Indonesia.
Hal yang paling urgent ketika pertama kali tiba di Groningen adalah mencari rumah untuk keluarga. Hampir mustahil begitu tiba langsung mendapatkan housing berupa rumah atau apartemen, karena untuk bisa menyewanya pemilik/agen harus bertemu tatap muka dengan calon penyewa. Alhasil, pertama kali saya mendarat harus menyewa apartemen untuk 1 orang, istilahnya apartemen studio seharga 450 eur/bln saat itu, sudah termasuk listrik dan pemanas. Untuk biaya makan individu dalam satu bulan kurang lebih sebesar 350 eur. Total biaya saat itu kurang lebih 800-900 eur sebulan untuk sendiri.
Kemudian, selama 1 bulan ini saya mencoba apply beberapa agen housing, namun tidak mudah, karena harus berlomba dengan orang lain untuk mendapatkan 1 unit. Apalagi, saat itu visa schengen anak istri akan habis 1 bulan lagi (durasi visa schengen adalah 3 bulan, jadi total sudah hampir 2 bulan saya di Belanda), dan posisi mereka masih di Indonesia, mau tidak mau saya harus segera ambil unit secepatnya. Jika melewati batas 3 bulan, dan mereka belum masuk ke Belanda, maka harus urus visa keluarga lagi di jakarta, yang tentunya memakan waktu.
Sambil mencari-cari, akhirnya saya memutuskan untuk tinggal bersama mahasiswa Indonesia yang saat itu adalah pasangan suami istri. Saya tinggal di rumah mas Hegar di daerah Kajuit dengan biaya sewa untuk keluarga berkisar 345 eur/bulan. Setidaknya bisa lega, karena anak istri ada tempat untuk berteduh.
Selang beberapa hari saya memutuskan untuk menjemput istri dan anak di bandara Schiphol di Amsterdam. Tentunya sangat senang bertemu mereka kembali setelah kurang lebih hampir 2 bulan saya tinggal untuk mencari-cari rumah/apartemen.
Setelah menempati rumah mas Hegar, pencarian family housing terus saya lakukan. Akhirnya dapatlah 1 apartemen yang jaraknya sangat berdekatan dengan rumah mas Hegar, masih di satu komplek Lewenborg (satu kelurahan). Nilai minus dari apartemen ini adalah jaraknya cukup jauh dari kampus, kurang lebih 7 km dan saya harus bersepeda ke kampus setiap hari. Jadi selama satu hari kurang lebih perjalanan adalah 14 km. Karena jarak yang jauh ini, saya mulai mencari housing yang lebih dekat ke kampus.
Berikut adalah pengeluaran di Kajuit tiap bulannya:
Ket= Belanja bulanan hanya estimasi, dengan pengeluaran maksimal 10 eur/hari, kalau masak sendiri pastinya lebih murah. Biaya sewa rumah sudah termasuk service cost. Biaya sekolah di sini sebenarnya gratis, 26.5 eur adalah biaya guru pengawas makan siang dari sekolah, sehingga istri tidak harus bolak-balik mengantarkan makan siang ke sekolah.
Alhamdulillah, belum genap setahun, permintaan kami untuk menempati rumah di Planetenlaan disetujui oleh agen. Jaraknya sangat dekat, hanya 5-7 menit jalan kaki ke kampus. Biayanya juga relatif lebih murah.
Berikut adalah pengeluaran bulanan selama hidup di Planetenlaan:
Ket = Belanja bulanan hanya estimasi, dengan pengeluaran maksimal 10 eur/hari, kalau masak sendiri pastinya lebih murah. Biaya sewa rumah sudah termasuk service cost. Biaya popok sudah tidak ada, karena putri yang paling kecil (Lili) sudah tidak memakai popok dan sudah mulai masuk ke TK, di mana TK masih bayar (untuk SD gratis). Walaupun biaya pemanas lebih besar, namun dalam setahun kami mendapatkan pengembalian sebesar 870 eur-an karena pemakaian kami sangat hemat.
Sebuah catatan penting bahwa di Belanda, sistemnya sangat jujur. Jika kita membayar listrik berlebih misalnya, maka di akhir tahun kita mendapatkan pengembalian semua kelebihan yang sudah kita bayarkan. Beda dengan Indonesia ya.
Nah, jadi untuk membawa keluarga (pasangan dan anak) kurang lebih harus menyiapkan dana sekitar 1700 eur per bulannya. Tenang saja, ini hanya estimasi. Pengeluaran sesungguhnya jauh lebih kecil. Bahkan setiap bulan kami masih bisa menabung.
Berikut beberapa tips dari saya agar dapat menghemat pengeluaran selama di tinggal di Belanda:
- Jangan nyalakan penghangat selain di musim dingin. Jika kedinginan cukup pakai jaket di rumah, dan beberapa lapis selimut saat tidur. Perlu diperhatikan juga bahwa pemanas adalah pengeluaran terbesar setelah sewa rumah untuk fixed costnya.
- Jika masuk musim dingin, sebelum tidur nyalakan pemanas hanya 1-2 jam. Jangan lupa dimatikan, dan jangan sampai ketiduran dengan pemanas yang masih menyala. Orang Belanda juga menghemat pengeluaran dengan cara seperti ini.
- Jangan sering-sering jajan makanan. Untuk makanan berat, harganya rata-rata 5 eur sekali makan. Usahakan belanja di supermarket murah seperti ALDI atau LIDL, kemudian masak sendiri di rumah.
- Jangan sering-sering naik bis, kecuali memang perjalanan jauh, hujan atau salju tebal. Di sini sekali naik bis rata-rata sekitar 2 eur. Jika PP maka 4 eur/orang. Lumayan mahal ya.
- Sering cari paket diskonan, misal diskon bis 40% dengan membayar 25 eur/tahun. diskon kereta, dll.
- Ganti semua lampu rumah dengan LED. Terbukti bahwa biaya listrik kami setelah mengganti LED turun drastis, sehingga di akhir tahun kami mendapatkan pengembalian.
- Pilih asuransi yang murah, dan pilih eigen resico (jumlah yang tidak ditanggung asuransi jika ada klaim) yang besar, sehingga preminya menjadi kecil. Asuransi di Belanda adalah sebuah kewajiban dari negara. Mau tidak mau harus mengambil asuransi. Oh iya, biaya asuransi anak-anak gratis dan ikut orang tuanya!
Berikut pengalaman saya selama 2 tahun tinggal di Groningen. Semoga pembaca bisa mendapatkan gambaran biaya hidup dengan membawa keluarga di sini. Jika ada pertanyaan bisa langsung tulis di kolom komentar.
Terima kasih
Artikelnya sgt bermanfaat sekali mas… Thank u for sharing… mas saya mau tanya apakah istri kerja part time jg di belanda? Rencananya saya akan menemani suami saya sekolah lg disana dan saya berniat utk kerja. Terima kasih mas
Senang jika artikelnya bermanfaat π
Kebetulan istri ibu rumah tangga di rumah mengurus anak-anak.
Mas, disana dapat beasiswa selama sekolah?
Iya alhamdulillah dapat beasiswa LPDP selama studi di sini.
Jazakallahu khair catatan bermanfaatnya.
???
Alhamdulillah, senang jika bermanfaat π
Bermanfaat sekali..trimakasih mas
Sama-sama, senang jika bermanfaat ?
Mas, sy mau tnya. Sy sdh punya konsep utk ambil beasiswa S2 tp smp saat ini blm ada realisasi krn msh trlalu byk prtimbangan yg sy lakukan. Klo blh tau dlm menghidupi kebutuhan keluarga apakah ckp hnya mengandalkan dana beasiswa misalnya kt ambil utk yg full scholarship? Kedua, kira2 klo kita bw dana kt pribadi dr Indonesia utk hidup di Belanda slm 2 thn itu brp ya? Trmksh
Halo Pak Antonius, terima kasih sudah mampir ke blog saya. Pertanyaan yang menarik, saya coba jawab ya. Untuk membawa keluarga di Belanda, pengalaman saya selama ini setidaknya memang harus ada 1700-an eur per bulan. Ada beberapa alasan mengapa angkanya 1700-an eur: – Pertama, hal ini memang diharuskan oleh pemerintah Belanda di mana dana sekitar 1700 eur adalah syarat untuk mendapatkan residence permit keluarga. Jika nominal dari beasiswa tidak cukup, bisa ditambahkan gaji/penghasilan dari Indonesia untuk menggenapi angka 1700. Informasi resminya bisa dibaca di link ini https://ind.nl/en/Pages/required-amounts-income-requirement.aspx#Application_residence_permit_family Angka 1700 ini adalah syarat formal saja (tertulis di sebuah dokumen pemberi beasiswa bahwa… Read more »
Terimkasih atas jawabannya, pak Herlambang. Sangat membantu pandangan dan pikiran saya ke depan untuk melanjutkan pendidikan saya.
Mas mau tanya, untuk part-time job apa diperbolehkan? Apa ada syarat2 tertentu dsbnya? Terimakasih banyak
Untuk bekerja silakan saja jika memang tidak ada larangan. Misal, ada beasiswa tertentu yang melarang seseorang bekerja saat sedang studi.
Biasanya untuk part-time job skills yang dibutuhkan tidak begitu tinggi. Baru untuk pekerjaan tetap biasanya harus menguasai bahasa belanda tingkat fasih.
Semoga menjawab.
terima kasih artikelnya, mas kebetulan saya beasiswa daerah, mau menanyakan biaya asuransi kesehatan bagaimana? saya bawa anak 4 dan suami, anak nya smp kelas 1. sd kelas 4 dan kelas 2 . yg paling kecil 18 bulan. berapa perbulan harus bayar insurance kesehatannya
Halo,
Untuk biaya asuransi cukup bayar untuk kedua orang tua. Anak-anak (sampai usia 18 th) gratis mengikuti asuransi Ibunya (atau Bapaknya jika Ibunya tidak ikut misalnya).
Jika nanti di Belanda melakukan studi S2, maka asuransi sang mahasiswa sangat murah (saya lupa, bisa dicek di asuransi AON, kurang lebih 50 eur/bln), dan pasangannya harus membayar asuransi basic (asuransi wajib standar Belanda, kurang lebih 100 eur/bulan), anak-anak semuanya gratis.
Jika nanti di Belanda kuliah S3, maka kedua-duanya harus membayar asuransi basic Belanda (kurang lebih untuk 2 orang = 200 eur/bln), anak-anak gratis.
Semoga menjawab.
terima kasih banyak Bapak, saya ingin menanyakan biaya visa application fee yg dari Universitas, kalau di kedutaan application fee 171, saya baca ada juga yg perlu biaya kekampus sekitar 300e, terima kasih banyak bapak
Pengalaman saya kalau studi S3 di sini biaya aplikasi visa ditanggung kampus semua.
Saya kurang tahu kalau biaya studi S2.
Semoga menjawab.
Halo Mba Lely, boleh minta kontaknya kah? Saya juga ingin menanyakan hal ttg membawa anak 4.
Mas mau tanya, utk biaya hidup satu orang pertahun di The Hague apakah sama dengan Groningen atau amsterdam misalnya. Saya sedang menyusun rencana untuk studi Seni di The Hague dan dg biaya sendiri. Terima Kasih atas jawabannya.
Halo,
Untuk biaya hidup di Den Haag kemungkinan besar biayanya sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan biaya di Amsterdam, tapi lebih mahal jika dibandingkan dengan Groningen. ]
Jadi biaya di Den Haag berada di antara Groni dan Ams.
Semoga menjawab π
maaf mas Herlambang tanya..untuk biaya sekolah anak kelas SLTA dan SLTP di groningen bagaimana?kalo Min sebulan 1700 E dengan 2 anak sekolah , 1 balita masih sesuai tidak jumlahnya?rencana saya (suami) bekerja, istri ikut program beasiswa Phd. matur suwun
Halo,
Di sini sekolah mulai dari SD-SLTA gratis semua ditanggung negara. Jadi tidak perlu khawatir.
Semoga menjawab ?
maaf mas..sekolah yang gratis proses belajar mengajarnya wajib pake bahasa Belanda ya?yang pake bahasa inggris apa harus ke sekolah internasional?biayanya gmna? terima kasih ..
Untuk yang gratis sekolahnya pakai bahasa Belanda. Jika ingin sekolah internasional berbahasa inggris biayanya lumayan mahal, sekitar 100 euro per bulan.
Semoga menjawab.
Halo Mas, salam kenal. Saya rencnanya akan ke S2 di RUG intake yang September ini. Kebetulan karena sekolahnya company sponsored jadi belum ada teman diskusinya nih (beda kaya tmn2 LPDP/STUNED mungkin).
Nah untuk housing jadi baiknya gimana ya Mas? di SSH akhir April ini sudah mulai buka. Rekomendasi untuk yg berkeluarga gimana ya Mas? saya rencana sekolah dengan istri dan 2 anak.
Halo, selamat ya karena akan segera kuliah di RuG!
Sekarang sedang pandemi corona, jadi banyak teman-teman yang memutuskan pulang ke Indonesia karena kuliah dari RuG online semua.
Untuk intake september mungkin opsi terbaik adalah ngekos dulu sama orang Indonesia yang sewa rumah atau apartemen sampai pandemi mereda, soalnya kalau SSH agak susah.
Ada grup wa akomodasi di Groningen, jadi nanti bisa tanya-tanya langsung.
Silakan tulis nomor WA nya ya di bagian ‘contact me’ website ini.
Nanti saya japri
halo mas, salam kenal. saya baca artikelnya dan menurut saya bermanfaat sekali. tapi saya ingin tanya apakah ada rincian step dan price yang harus dipersiapkan untuk menjalani studi master sambil membawa pasangan, atau kampus dapat membantu prosedurnya? untuk biaya hidup menjalani studi master dengan membawa pasangan di rotterdam apakah termasuk tinggi? terima kasih atas jawabannya
Halo,
Untuk rincian biaya apa saja yang harus disiapkan biasanya nanti akan dipandu oleh masing-masing universitas.
Untuk Rotterdam lumayan tinggi (lebih tinggi dari Groningen), tapi tidak setinggi Amsterdam.
Kalau di Rotterdam mungkin perlu tambahan 100-200 euro per bulannya.
Semoga menjawab.
mas anaknya usia berapa? kalo untuk sekolah setingkat SD tuh gratis ga ya? ada sekolah indonesia gitu ga?
Halo, anak saya usianya 4 dan 6 tahun.
Mulai SD sekolah di Belanda gratis, tapi yg gratis adalah sekolah dengan bahasa Belanda. Jika ingin bahasa inggris maka sekolahnya bayar.
Ada sekolah Indonesia, ngikut sama kedutaan Indonesia nanti. Tapi perlu diperhatikan, walaupun ikut sekolah Indonesia (secara online), sekolah SD versi Belanda (atau versi inggris) tetap wajib.
Semoga menjawab.
Assalamualaikum, terima kasih mas artikelnya. Saya mau tanya2 terkait biaya hidup dengan keluarga di Belanda. Jika hanya mengandalkan beasiswa LPDP saja apakah bisa survive ? kalau boleh tau berapa biaya bulanan yang diberikan oleh LPDP utk studi di Belanda?
Waalaikumsalam. Biaya LPDP sangat cukup untuk hidup di Belanda.
Jika individu mendapatkan 1200 eur/bln.
Jika membawa anak atau keluarga, mendapatkan 25% dari 1200, dan maksimal untuk 2 orang, jadi totalnya 1800 eur/bln.
Terima kasih, sangat bermanfaat
Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat. Kasus saya sedikit berbeda siapa tau mas bs bantu.
Saya WNI berencana pindah ke Maastricht bersama suami WN prancis, anak 11thn WNI, anak 3thn WN prancis dan anak 1thn WN prancis. Kira2 kemudahan apa saja ya yg bisa kami dpt sehubung suami dan 2 anak saya warga uni eropa. Apakah kami ttp hrs bayar asuransi kah atau ditanggung ya… Dgn pengasilan 2000 euro per bulan mnrt mas kira2 cukup ga buat biaya hidup kami di maastricht?
Sblmnya terima kasih atas waktu dan perhatiannya. Salam sehat selalu
Untuk Ibu Rna dan suami tetap wajib pakai asuransi belanda, anak-anak gratis mengikuti asuransi ibunya.
2000 eur/bulan sangat cukup sekali, karena standar penghasilan minimal dari pemerintah belanda untuk berkeluarga adalah 1750 eur/bulan.
Tentunya gaya hidup juga mempengaruhi cukup tidaknya kebutuhan.
Semoga menjawab, dan salam sehat selalu.
Wah.. bermanfaat sekali mas tulisan nya. Istri mau ikut LPDP utk Phd di belanda, rencananya mau sm sy dan 3 anak kami. Ada beberapa hal nih mas yg mau saya tanyain : 1. Minimum penghasilan per bulan utk keluarga per 2020 kn EUR 1.750, nah sdgkn dr LPDP bs dpt 1.800, namun bru bln ke 13 dpt 1800 nya sdgkn 1 thn pertama 1.200, brarti ad selisih 550 EUR pd saat ngurus MVV keluarga, brarti selisih 550 X 12 (selama 1 tahun) pertama itu bs kita talangin pake rekening tabungan kita ya saat mengurus MVV utk keluarga? 2. Pada saat… Read more »
Halo Mas Rio, saya jawab ya: 1. Iya betul, bisa ditalangi pakai tabungan sendiri, atau ya kalau mau bersabar harus menunggu bulan ke 13. 2. Dulu saya berangkat duluan (1 bulan sebelum hari pertama LoA untuk cari akomodasi), dan dulu pemerintah Belanda cukup membaca LoG (di LoG tidak ada keterangan bahwa tunjangan keluarga baru diberikan bulan ke 7, walaupun kenyataannya saya baru terima bulan ke 7), jadi langsung di ACC MVV keluarganya bareng MVV saya. 3. Ya, pendamping bebas bekerja apa saja. Nanti di MVV nya keternagannya boleh bekerja. Tapi istri dilarang kerja ya. 4. Untuk bawa keluarga tdk ada… Read more »
Waahhh…mksih byk mas utk jawabannya..
Mas, utk jawaban point 2 itu mksdnya sbnrnya mas sm istri dan anak2 bareng y di approve MVV nya tapi krn mas mau cari akomodasi dulu jd mas nya sengaja brgkt dluan? Btw, maaf mas klo LoG itu mksdnya apa y? Letter of Guarantee atau ap mas?
Trus untuk bw keluarga tidak ada minimal jmlh kamar y mas? Alhamdulilah.. sebab sy cb cari tau katanya hrs menyesuaikan jmlh anggota keluarga gtu, hehe..
LoG adalah surat jaminan dari LPDP bahwa negara akan membayar beasiswanya (bisa ditanyakan istrinya).
Iya, jadi setelah MVV saya diapprove saya langsung berangkat dulu untuk mencari akomodasi keluarga.
Untuk bisa berangkat ke Belanda saya mendapatkan MVV sementara yang ditempel di passport. Baru nanti sampai di Belanda diberi MVV asli yang bentuknya seperti KTP (naanya verblijf).
Sampai di Belanda saya mencari akomodasi untuk keluarga. Baru setelah dapat, istri dan anak berangkat ke Belanda (mereka juga bermodal MVV sementara di passport).
Artikelnya cukup jelas dan bermanfaat. Mas tapi saya mau tanya, untuk awardee LPDP S2 dengan biaya dari beasiswa apakah kira2 cukup untuk tinggal di belanda kalo membawa istri dan 1 balita?kebetulan suami pns juga.
Untuk LPDP biasanya cukup, tapi baru tahun kedua ya kalau ga salah baru bisa membawa keluarga.
LPDP termasuk beasiswa yg makmur! π
Terimakasih jawabannya mas. Maksud saya begini mas. LPDP kan sekarang sudah tidak menanggung family allowance jdi istilahnya kalo saya ikut saya ga ditanggung sm lpdp. Nah apakah dengan biaya hanya suami aja yg dpet itu cukup ga ya mas?
Kalo untuk pengajuan visa dependant harus menyiapkan dana berapa di rekening?
Ps: kalau kuliah suami masi menerima gaji
Untuk cukupnya tergantung gaya hidup sih. Dulu sekeluarga kurang lebih per bulan perlu 1700 euro untuk hidup biasa.
Hi mas salam kenal , rencana kami akan pindah ke Belanda dari paris
Pertanyaan saya brp harga sewa appt di Amsterdam dengan 3 kamar tdr?
Bisa langsung dicek saja di web rental apartemen yang ada di kotanya.
Assalamualaikum Mas.. salam kenal, saya Dinda. Saya rencana kuliah Master di RuG September ini. Mau bertanya beberapa hal:
1. Waktu mengurus mvv untuk keluarga, apakah memakai biro jasa?
2. Apakaj ada info akomodasi yang bs ditakeover, mas?
Terima kasih banyak.
Wa’alaikumsalam.
1. Untuk mengurus MVV sekeluarga semuanya diurus oleh ISD (International Service Desk) kampus RuG.
2. Ada beberapa akomodasi yang bisa di take over. Kontak saja PPI Groningen, nanti dikasi aksesnya.
Semoga lancar kuliahnya.
Saya udah baca blog ini sejak tahun 2021 dan akhirnya paham sendiri dengan hampir seluruh isinya setelah mengalami sendiri tinggal di Groningen π Terima kasih banyak ya mas udah ngasih banyak informasi dan masukan sebelum saya ke sini. Tadi habis ketemu sama Mas Rifqi yg nyebut nama Mas Mega jadi keingat sama blog ini π
Wah salam kenal Ahsan.
Senang jika ada manfaatnya blog ini.
Salam juga buat Mas Rifqi ya π
Sukses selalu.
Halo mas,
Terima kasih sudah berbagi ya. Saya berencana untuk studi s3 di rug bersama rombongan keluarga (3 anak dan suami). Kebetulan anak sulung saya akan menginjak kelas 6 SD. Saya khawatir dengan kemampuan dia berbahasa Belanda, sedangkan kelas 6 akan ujian kelulusan.
Apakah dia akan baik2 saja, ataukah saya harus “paksakan” dia untuk ikut yang kelas berbahasa Inggris (yang lumayan mahal ituπ)..
Mohon bantuannya ya mas. Terima kasih π
Ikut bahasa inggris saja, jarang keluarga Indonesia yang pas anaknya masuk sekolah kalau sudah mendekati kelas besar ambil kelas yg umum (bahasa Belanda) karena berisiko.
Assalamualaikum masyaallah terimakasih sudah sharing sangat bermanfaat pak, tulisannya sangat bermanfaat bahkan sampai tahun 2023 masyaallah.. saya mau tanya adakah teman atau kenalan bapak yang kuliah di univ groningen dengan jurusan master business administration? Saya ingin bertanya kepada kaka2 senior disana karna rencananya suami saya mau ambil jurusan BA (konsentrasi kesehatan) disana, suami saya dari kedokteran tp karna ada kebutuhan dari rumah sakitnya jd mau ditugaskan belajar, tapi saya liat durasi belajarnya hanya 12bulan apakah jika begitu anak dan istri bisa ikut kesana pak mengingat durasi sekolahnya yg sebentar? Jika pakai LPDP kira2 memungkinkan gak pak bertiga kesana dgn anak… Read more »
Selama keuangannya cukup (sesuai standar minimum pemerintah Belanda agar bisa dapat visa) maka tidak masalah. Ada teman saya yg S2 setahun membawa keluarga (istri+2 anak) alhamdulillah bisa selesai tepat waktu/
Salam kenal, Mas. Terima kasih untuk tulisannya. Saya baru rencana mau ambil PhD di groningen via LPDP. Kalau tahun ke 2 bawa suami, nanti suaminya bisa kerja2 ga ya?
Pendampingnya bisa bekerja, malah ada yg kerja ga pulang2 hehe
Assalamualaikum mas…rencana prtngahan 2024 kami skluarga menuju wageningen untuk menemani istri lanjut study. Kami membawa 2 anak. Untuk brang bawaan kbtuhan sehari2 apakah ckup baju2 saja atau ada brang lain yg lbih baik dbwa dr indonesia? Trimksih
Wa’alaikumsalam. Cukup, nanti beli di sana saja, beli di toko yang biasa saja karena relatif lebih murah.
Your article was a pleasure to read. The information was well-presented and extremely useful.