Kemarin tepat usia kakak mimi 5th, akhirnya mimi bs ikut les zwemles (les renang). Tempat les deket rmh cma menerima anak usia 5th keatas. Mimi sdh menanti2 dtgnya bulan Januari krn sdh dijanjikan boleh ikut les renang klo sdh 5th umurnya.
Hari yg dinanti tiba, mimi semangat dr bangun tidur sdh nagih mau minta renang. Walaupun seharian berkejar2an dgn agenda lain, akhirnya pukul 17.45 Mimi sampe jg di tempat les. Masih dgn semangat menggebu2 pengen renang. Kalo diinget2 udh setahun Mimi g berenang di kolam renang. Sejak pindah Groningen itu adl hari pertama Mimi ke kolam renang.
Bunda dan lili menemani dr podium dilantai 2. Mengawasi si kakak dilatih berenang. Karena hari pertama Mimi dpt perhatian khusus dr gurunya. Ada 1 guru yg lebih fokus memperhatikan mimi.
Awalnya main2 biasa, lama2 diajari utk bisa memasukkan wajah ke air. Sebenernya mimi udh biasa main air, krn klo maindipun berendam dl di bathtub. Tapi karena kolam renang lebih besar dan pastinya lebih dalam dr bathtub, kelihatan dr wajah Mimi klo dia takut. Tapi dia terus mencoba, karena gurunya pun meyakinkan dan mendampingi, sampai les berakhir pun Mimi mengikuti interuksi dgn baik.
Saat ganti baju barulah Mimi bilang kalau takut. Sampai drmh pun saat makan dia cerita “Airnya banyak bunda, Mimi blm bisa berenang, Aira dan Riffat udh bisa duluan” (tmn2 mimi udh mulai les lebih dl krn udh ultah lebih dl). Waktu cerita wajahnya terlihat kalau dia takut. Sebagai ibu merasa kasihan kok anakku jadi takut gini. Berbalik 180 derajat dr sebelum berangkat les. Pdhl wkt les dia ngikutin interuksi dgn baik lho, tp ternyata mmg dia takut.
Badan Mimi tergolong besar dibanding tmn sebayanya, dia anak yg ceria, dan berani tp sebenarnya hatinya sangat lembut, perasa dan penyayang. Wkt denger keluhan mimi bunda cma bs blg “Mbak Aira dan Riffat kn sdh belajar lebih dulu dr Mimi, Mimi kn baru pertama zwemles, kalo Mimi belajar trs Mimi pasti bisa.Tadi Bunda lihat Mimi sdh hebat lho, sudah berani padahal baru hari pertama.” Mimi pun menimpali “Nanti Mimi lama2 jd bisa bunda?” “Iya kalo Mimi belajar terus nt Mimi jg bisa, jd Mimi msh mau zwemles g?” dan Mimi pun menjawab “Iya mau”. “Nah gitu dong, jgn menyerah, Mimi kn hebat, pasti bisa!”
Bunda tw kekhawatiran Mimi muncul krn melihat tmn2 yg dia kenal sdh lebih mahir dr Mimi, sedangkan dia sama sekali blm bisa. Sama seperti periode awal sekolah di Groningen. Mimi mengeluhkan blm mengerti bahasa Belanda, “Mimi ga tau Bunda, Mimi blm bisa Bahasa Belanda”. Wkt itu bundanya jg cma bs blg “Mimi kn masih baru, belajar pelan2, lama2 Mimi pasti bisa bahasa Belanda”, benar saja g butuh wkt terlalu lama utk Mimi bs memahami dan mulai berinteraksi menggunakan bahasa Belanda. Bundanya (sok) tenang karena sblmnya sdh tny2 ke tmn2 yg pny anak seusia Mimi ttg adaptasi bahasa. Alhmdllh Allah memudahkan Mimi, skrg Mimi sdh bs berinteraksi dgn guru dan tmn2 dgn lancar.
Ya anak kita cuma butuh curhat, butuh dikuatkan. Anak kita adalah investasi kita. Selama di beri sugesti positif, selalu disemangati dan diyakinkan bahwa dirinya berharga, dirinya itu hebat anak2 kita akan tumbuh jd anak yg lebih kuat dan hebat. Jadi jangan melabeli anak kita ini penakut klo dia sedang mengeluh, malah saat dia mengeluh pada kita artinya dia percaya pada kita, dan saat itu adalah saat yg tepat utk kt memberi semangat dan menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Semangat para bunda, Semoga kita bisa membimbing anak2 kita mnjd anak2 hebat yg bs memaksimalkan potensinya. Aamiin..
*Menulis ini dalam rangka mengingatkan diri. Semoga kakak Mimi & adek Lili selalu semangat dan pantang menyerah..Aamiin