Kesalahan bahasa Inggris paling sering dilakukan orang Indonesia

Kesalahan bahasa Inggris paling sering dilakukan orang Indonesia

Kali ini saya akan sharing tentang kendala bahasa saat saya pertama kali tiba di Belanda. Di sini, hampir semua orang bisa berbahasa inggris, kecuali mereka yang sudah usia lanjut atau mereka yang tinggal bukan di daerah perkotaan. Sebagai gambaran, kasir dan tukang sapu pun bahasa inggrisnya lebih lancar dari saya. Oleh karena itu, jika kita lancar berbahasa inggris, maka kita tidak akan mengalami banyak kendala untuk hidup di sini.

Pertama kali saya tiba, saya hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris seadanya. Awal-awal tampak lancar dan baik-baik saja (walaupun masih belepotan juga sebenarnya), namun setelah setahun di sini saya menyadari kesalahan bahasa inggris saya setelah memutuskan untuk mengambil sebuah mata kuliah yang bernama Academic Writing.
Di kelas ini, pengajarnya adalah seorang guru senior (berkepala botak dan baik hati), dan dia sudah pernah mengajar banyak murid, khususnya orang Indonesia. Ketika saya memperkenalkan diri bahwa saya adalah orang Indonesia, dia langsung bilang sambil tersenyum, “You must have problems with articles.“, yang artinya bahwa saya pasti punya masalah dengan penggunaan artikel.

Saya agak bingung saat itu, dan ketika saya diberikan tugas sederhana menulis bahasa inggris agar dia bisa mengetahui kemampuan bahasa inggris saya, baru saya sadar bahwa orang Indonesia (khususnya saya) sangat lemah dengan articles. Apa itu articles? Ijinkan saya bercerita dulu sejarahnya.

Jadi ketika saya sekolah dulu (mungkin pembaca juga memiliki pengalaman yang sama), pertama kali belajar bahasa inggris adalah di SMP. Saya ingat betul bahwa murid-murid tidak pernah diajari artikel. Pertama kali belajar langsung memperkenalkan diri menggunakan bahasa inggris. Pertanyaan klasiknya adalah ‘What is your name?” dan “When were you born?”. Semuanya serba text book, dan tidak pernah membahas artikel. Alasan logisnya karena di bahasa indonesia memang tidak ada artikel! Pakai artikel itu ribet!

Artikel itu adalah penggunaan a/an/the.


Saya beri contoh beberapa kesalahan umum kita:

Contoh pertama, kita susah membedakan singular dan plural. Misal kita ingin memberitahu kepada kawan bicara tentang sebuah meja. Maka dalam bahasa indonesia kita cukup bilang, “Ini meja.”. Ga peduli mau mejanya banyak atau sedikit, ya cukup bilang ini meja. Kalau mejanya ada banyak kita cukup tunjuk saja pakai tangan bahwa mejanya banyak hehe. Barangkali orang Indo memang sangat simpel dan ga mau ribet.

Contoh kedua, masalah lain singular/plural. Misal, jika ingin memberitahu tentang sepatu, maka kita cukup bilang, “Ini sepatu.”, dan kita tidak perlu bilang sepasang sepatu. Walaupun satu pasang memang jumlahnya dua, ya kita cukup bilang sepatu.

Contoh ketiga adalah yang paling fatal, dan yang saya bahas di sini. Orang indonesia (termasuk saya tentunya) tidak peduli definite (jelas) dan indefinite (belum jelas). Jika kita mau bilang mobil, maka kita cukup bilang, “Ini mobil.”. Tidak peduli apakah kawan bicara kita tahu mobil mana yang dimaksud, apakah ia sudah pernah melihatnya atau belum, ya kita cukup bilang Ini mobil.

Di bahasa inggris, jika kita tidak bisa membedakan dan belum paham penggunaan definite dan indefinite, maka ketika mereka mendengarnya, mereka merasa aneh. Seaneh apa? Mungkin sama anehnya ketika kita mendengar sepau (tanpa t), atau epatu (tanpa s), walaupun kita paham maksudnya adalah Sepatu.

Ketika kita ingin mendeskripsikan kata benda pertama kali, maka gunakan indefinite article. Dalam contoh 1, maka bahasa inggrisnya yang benar adalah “This is a table.”. Kebanyakan dari kita akan bilang, “This is table.”–> a nya hilang. Nah ini salah. Yang lebih salahnya adalah jika kita gunakan ini di formal writing, seperti jurnal penelitian misalnya. Otomatis pembacanya akan mengira bahwa bahasa inggris kita payah, dan berakhir dengan ditolaknya manuskrip kita.

Lalu bagaimana aturannya? Tenang saya akan jelaskan dengan sangat mudah. Bisa dilihat di gambar berikut:

Diagram penggunaan articles

Saat kita ingin mendeskripsikan kata benda, maka kita tanya dulu apakah kata benda ini bisa dihitung atau tidak. Bisa/tidaknya dihitung pakai aturan orang bule (native speakers) ya.

Misal, kata benda meja pastinya bisa dihitung, maka ia termasuk ke dalam golongan countable. Kita bisa bilang ada 1 meja (a table), 2 meja (two tables), banyak meja (tables).

Namun untuk contoh lain, misalnya air, kita tidak bisa menghitung air. Kita tidak bisa bilang 1 air, 2 air, dan seterusnya. Kenapa tidak bisa dihitung? Ya karena terlalu banyak dan mustahil hitung satu-satu (misal: rambut), atau unit satuannya tidak jelas. Jika seperti ini, maka ia termasuk ke dalam golongan uncountable. Beberapa contoh kata benda uncountable: research, information, hair, dll.

Setelah tahu ia masuk countable/uncountable, maka kita harus paham kondisi lawan bicara kita (orang kedua). Apakah ia sudah mengerti benda mana yang dimaksud atau tidak (pernah lihat/ pernah dengar/ pernah merasakan).

  1. Jika kata bendanya uncountable dan orang kedua tidak mengerti (indefinite), maka kita tidak butuh artikel. Contoh kita ingin memberi tahu informasi kepada teman kita, maka kita bilang, “I have information for you.”
  2. Jika kata bendanya uncountable dan orang kedua mengerti (definite), maka kita pakai artikel “the“. Untuk kasus yang sama, di mana ia mengerti informasi yang dimaksud (informasi ini sudah ditunggu-tunggu lama olehnya), maka kita bilang, “I have the information right now.
  3. Jika kata bendanya countable yang berjumlah satu (singular) dan orang kedua tidak mengerti (indefinite), maka kita pakai artikel “a/an”. Kita pakai “a” untuk kata benda berawalan konsonan, misal “a banana” atau yang bersuara seperti konsonan walaupun ia vokal, misal “a university“. Kita pakai “an” untuk kata benda berawalan vokal, misal “an apple“, atau yang bersuara seperti vokal walaupun ia konsonan, misal “an hour“.
  4. Jika kata bendanya countable yang berjumlah satu (singular) dan orang kedua mengerti (definite), maka kita pakai artikel “the”. Misal kita ingin memberikan hadiah kepada saudara kita, dan dia memang sudah menginginkan hadiah ini, maka kita bilang, This is the present that you always wanted.“.
  5. Jika kata bendanya countable yang berjumlah banyak (plural) dan orang kedua tidak mengerti (indefinite), maka kita tidak butuh artikel. Misal jika kita ingin mengatakan bahwa kita tidak suka buah apel (semua apel secara umum), maka kita bilang, “I don’t like apples.”.
  6. Jika kata bendanya countable yang berjumlah banyak (plural) dan orang kedua mengerti (definite), maka kita butuh artikel “the“. Untuk kasus yang sama di mana kita ingin memberikan teman kita beberapa buah apel yang ia inginkan dari sebuah toko, maka kita bilang, “I bought you the apples that you wanted from the store.“.

Gampang kan!

Kalau lupa, cukup lihat diagram di atas, maka semuanya akan tampak mudah. Atau jika ingin di download diagram di atas, maka bisa di download di link ini.

Semoga apa yang saya bahas ini bermanfaat. Dengan memahaminya, saya harap para pembaca memiliki kemampuan bahasa inggris yang semakin baik.

Terima kasih.

Bagikan artikel ini:
Subscribe
Notify of
guest
3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Nodali Ndraha
5 years ago

Sangat bermanfaat, thanks

ITI Language Center
4 years ago

Nice explanation sir…Hopefully Indonesians will understand that.